Rabu, 30 Juli 2008

Tina Astari Dapat Ilmu Ikhlas

Pengalaman religius atau pengalaman rohani pasti dialami oleh setiap orang yang menunaikan ibadah haji atau umroh di Tanah Suci Mekkah. Baik dalam bentuk kesenangan maupun kesusahan dan segala pengalaman rohani yang seakan sulit diterima akal.

Seperti yang dialami artis pemeran utama film LARI DARI BLORA, Tina Astari, saat menjalani ibadah umroh pekan lalu.

"Saya umroh bersama ibu. Nah, sejak tiba di Mekkah sampai pulang, saya mendapat kesempatan mengurus dan merawat ibu. Karena setiba di Mekkah, ibu saya sakit batuk," terang wanita kelahiran Jakarta, 19 Agustus 1978, itu saat ditemui di lokasi syuting Sinetron ZAHRA, Jagakarsa, Senin (28/7).

Meski selama di tanah air kesibukan Tina sebagai artis begitu menyita waktu, tetapi bukan berarti dia tidak memperhatikan ibunya, hanya saja mungkin perhatiannya itu tidak maksimal.

Maka, di Mekkah itulah Tina diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk memperhatikan sang bunda dengan sepenuh hati. Karena itu, pengalaman rohani yang dialaminya itu tak ia anggap sebagai suatu hukuman dari Allah.

"Meski aku mengurus ibu, tapi di sana aku juga bisa melakukan dua kali umroh. Umroh yang satu untuk aku dan satunya lagi melakukan umroh untuk ayahku," paparnya.

"Yang penting lagi, selama di Mekkah aku bisa belajar ikhlas. Ilmu ikhlas itu kan sangat sulit kita dapatkan, tetapi di sana aku mendapatkan keikhlasan itu," tambahnya.

Selain mendapatkan kesempatan mengurus sang bunda, melakukan umroh untuk sang ayah, juga keikhlasan, berkah lain juga diterima Tina di tanah air.

"Banyak berkah yang saya dapat. Misalnya, begitu pulang umroh saya dapat job main sinetron Ramadhan berjudul ZAHRA," ungkap Tina, yang main bareng Ayu Shita.

Sinetron ZAHRA bakal ditayangkan di SCTV pada minggu pertama bulan Agustus 2008, menggantikan sinetron CINTA FITRI. "Ini merupakan sinetron stripping saya yang pertama," imbuhnya.

Setelah umroh, akankah Tina berjilbab? "Saya belum siap berjilbab. Masih jauhlah. Karena bagi saya ada yang lebih penting untuk dijilbabkan, yaitu hati. Jika hati sudah berjilbab, damailah hidup kita," pungkasnya.

Tidak ada komentar: