Dari film Ayat-ayat Cinta, ke Munajah Cinta. Masih dalam nuansa religi, akting Rianti Cartwright sebagai wanita Islami makin diperhitungkan beberapa rumah produksi.
Di daulat sebagai wanita islami ternyata tidak membuat Rianti jadi besar kepala. Rianti malah menampik dengan halus kesan itu. Pacar artis Banyu Biru ini merasa dirinya belum pantas mendapat predikat itu. Karena semuanya baru sebatas akting yang hanya dimainkannya saja.
"Aku mau main di sinetron Munajah Cinta, karena sinetron ini bertema religi yang banyak menampilkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Nggak hanya itu saja, alur ceritanya sangat menarik dan berbobot untuk ditonton," kata Rianti.
Memang, aku Rianti, berlatar belakang kesuksesan Ayat-ayat Cinta orang menganggap aku cocok dengan peran wanita Islam. Tapi, itu bukan mutlak menjadikan aku jadi wanita islami.
"Sejujurnya ya aku senang saja dijuluki hal itu. Tapi harus diingat sejauh ini aku hanya menjalankan tuntutan peran. Dimana belakangan peran-peran aku ini selalu memakai jilbab. Aku merasa senang kalau ada yang mencitrakan aku sebagai wanita Islami. Setidaknya itu motivasi bagus biar aku bisa lebih baik setiap harinya."
Di Munajah Cinta produksi Sinemart, cewek kelahiran Bandung 22 September 1983 mengakui kalau isi cerita sinetron ini memang hampir memiliki kemiripan dengan Ayat-ayat Cinta.
"Mungkin karena sama-sama religi dan mengedepankan poligami kali, ya ? Tapi, secara karakter dan konflik yang ditampilkan, Munajah Cinta berbeda dengan Ayat-ayat Cinta," kata Rianti.
Di sinetron ini, drama dan intrik-intriknya lebih terasa dan mengena. Biar pun sama-sama wanita islam berjilbab, Aisyah di Ayat-Ayat Cinta tidak sama dengan karakter Khumaira yang aku mainkan di Munajah Cinta, kata Rianti penuh keyakinan.
Dalam berakting Rianti memang dikenal selalu memilih peran dan tidak mau asal-asalan.
"Aku itu paling anti kalau harus beradegan ciuman. Dari dulu aku memang sudah dilarang sama orangtuaku. Secara pribadi pun juga nggak deh. Jadi, sampai sekarang pun aku nggak pernah mau terima sinetron atau film yang harus beradegan ciuman langsung. Nggak banget, deh," tegasnya.
Di daulat sebagai wanita islami ternyata tidak membuat Rianti jadi besar kepala. Rianti malah menampik dengan halus kesan itu. Pacar artis Banyu Biru ini merasa dirinya belum pantas mendapat predikat itu. Karena semuanya baru sebatas akting yang hanya dimainkannya saja.
"Aku mau main di sinetron Munajah Cinta, karena sinetron ini bertema religi yang banyak menampilkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Nggak hanya itu saja, alur ceritanya sangat menarik dan berbobot untuk ditonton," kata Rianti.
Memang, aku Rianti, berlatar belakang kesuksesan Ayat-ayat Cinta orang menganggap aku cocok dengan peran wanita Islam. Tapi, itu bukan mutlak menjadikan aku jadi wanita islami.
"Sejujurnya ya aku senang saja dijuluki hal itu. Tapi harus diingat sejauh ini aku hanya menjalankan tuntutan peran. Dimana belakangan peran-peran aku ini selalu memakai jilbab. Aku merasa senang kalau ada yang mencitrakan aku sebagai wanita Islami. Setidaknya itu motivasi bagus biar aku bisa lebih baik setiap harinya."
Di Munajah Cinta produksi Sinemart, cewek kelahiran Bandung 22 September 1983 mengakui kalau isi cerita sinetron ini memang hampir memiliki kemiripan dengan Ayat-ayat Cinta.
"Mungkin karena sama-sama religi dan mengedepankan poligami kali, ya ? Tapi, secara karakter dan konflik yang ditampilkan, Munajah Cinta berbeda dengan Ayat-ayat Cinta," kata Rianti.
Di sinetron ini, drama dan intrik-intriknya lebih terasa dan mengena. Biar pun sama-sama wanita islam berjilbab, Aisyah di Ayat-Ayat Cinta tidak sama dengan karakter Khumaira yang aku mainkan di Munajah Cinta, kata Rianti penuh keyakinan.
Dalam berakting Rianti memang dikenal selalu memilih peran dan tidak mau asal-asalan.
"Aku itu paling anti kalau harus beradegan ciuman. Dari dulu aku memang sudah dilarang sama orangtuaku. Secara pribadi pun juga nggak deh. Jadi, sampai sekarang pun aku nggak pernah mau terima sinetron atau film yang harus beradegan ciuman langsung. Nggak banget, deh," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar