Kamis, 13 September 2007

Agar Lawan Bicara Merasa Nyaman

Menjadi lawan atau teman bicara bukan sekedar bisa berbicara dan mendengarkan lawan bicara saja. Jika Anda salah menanggapi, bisa jadi lawan bicara Anda bukannya suka tapi malah sebal. Ada aturan dan kiat tersendiri agar orang lain merasa nyaman bercakap-cakap dengan Anda. Coba simak dulu kiatnya di bawah ini:

* Kenali gaya lawan bicara
Mana mungkin Anda bisa menjadi teman bicara yang menyenangkan bila Anda tidak mengenal siapa yang Anda ajak bicara? Seandainya belum mengenal, tentu tidak ada salahnya bila Anda minta kenalan lebih dulu. Ingat, jangan sampai melupakan nama teman bicara Anda. Sebab, dengan disebut namanya, seseorang akan merasa lebih dihargai. Sebaliknya jika Anda lupa namanya, ia merasa bahwa Anda tidak antusias dengannya. Dia pun akan menganggap Anda tidak menghargainya.

* Sesuaikan diri dengan lawan bicara
Dalam hidup ini, tentu Anda telah berbicara dengan banyak orang dari berbagai latar belakang budaya, usia, tingkat ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Konsekuensinya, tiap pembicaraan memiliki ciri dan kepekaan tersendiri. Tentu saja Anda harus bisa membedakan saat berbicara dengan bos atau dengan office boy. Perhatikan pilihan kata yang mungkin tidak dimengerti lawan bicara. Jangan menggunakan istilah teknis atau yang terlalu ilmiah jika Anda berbicara dengan mereka yang memang tidak memahami 'bahasa susah'.

* Beri kesempatan lawan bicara
Selama ini banyak yang tanpa sadar mendominasi pembicaraan hingga melupakan keberadaan lawan bicara. Hingga Anda terkesan memonopoli pembicaraan. Akibatnya, teman bicara cuma dijadikan sebagai pendengar pasif. Maka beri jeda sejenak setiap kali Anda bicara lalu berikan kesempatan lawan bicara untuk menanggapi. Interaksi semacam ini akan membuat lawan bicara merasa nyaman dan dihargai.

* Hindari kebiasaan memotong lawan bicara
Jangan kebiasaan memotong pembicaraan di saat rekan Anda masih bicara. Jika Anda ingin memberi komentar, tahan diri sampai ia menyelesaikan pembicaraan atau paling tidak sampai ia memberi Anda kesempatan berbicara.

* Jadilah pendengar yang baik
Jangan cuma lawan bicara saja yang harus mendengarkan Anda bicara. Saat ia bicara pun Anda harus menjadi pendengarnya yang baik. Simak semua ucapannya dengan seksama. Dengan demikian, lawan bicara pun merasa lebih dihargai oleh Anda.

* Tunjukkan ekspresi sewajarnya
Jangan menunjukkan ekspresi secara berlebihan. Tunjukkan ekspresi yang wajar. Yang terpenting adalah Anda dapat memahami lawan bicara dengan menunjukkan ekspresi yang iapun tahu bahwa Anda memahaminya.

* Jaga kontak mata
Fokuskan tatapan Anda pada lawan bicara. Karena pandangan Anda yang berkeliaran kesana kemari saat diajak bicara menunjukkan bahwa Anda tidak antusias dengan pembicaraannya. Bisa-bisa ia akan menganggap Anda meremehkannya. Tapi bukan berarti Anda harus melototi lawan bicara terus menerus

Tidak ada komentar: