Minggu, 23 September 2007

Dewi Gita, Duta Baru Kanker Serviks

"Alhamdulillah, ternyata saya masih dipercaya dan diberikan kesempatan. Terus terang kalau disuruh bercerita tentang kanker servicks, ini bukan hal baru buat saya. Karena kakak dan kakak ipar saya adalah korban penyakit kanker jenis ini," kata Dewi Gita kepada rileks.com, dalam acara buka puasa bersama Yayasan Kanker Indonesia, Rabu, 19/9-2007.

Sebelumnya memang Yayasan Kanker Indonesia telah menunjuk tiga artis sebagai duta kampanye tersebut, yakni Ira Wibowo, Annisa Pohan, dan Chika Putri Bagaskara.


Pengalaman melihat penderitaan saudaranya yang terkena kanker serviks membuat dirinya bersemangat dan memutuskan untuk ikut berperan aktif dalam kampanye Bantu Cegah Kanker Servicks di Yayasan Kanker Indonesia.

"Apa yang pernah dialami oleh kakak saya dan teh Nita (Nita Tilana--red), menjadikan saya makin yakin untuk ikut berperan serta mencegah penyakit yang katanya pembunuh nomer satu perempuan ini. Kesempatan ini tidak akan saya sia-siakan," kata isteri vokalis GIGI Band Armand Maulana tersebut.

Kuncinya cuma satu, jangan pernah takut untuk memeriksakan diri kita ke dokter, ungkapnya lebih lanjut. Karena semakin dini penyakit itu diketahui akan semakin mudah untuk mencegahnya.

"Tapi yang sudah-sudah sih, perempuan paling malas memeriksakan dirinya. Padahal penyakit ini bisa dicegah kok, Apalagi sekarang kan vaksin pencegahnya sudah ditemukan. Makin cepat di vaksinasi makin dini kita mengetahui kanker ini," tukasnya.

Waktu ditanya dukungan suami terhadap peran barunya ini, dengan lugas Dewi menjawab, "Armand pasti dong mendukung, apalagi dia tahu kalau penyakit ini pernah menjadi momok di keluarga kami. Saya malah disuruh terus belajar mengenai penyakit ini. Supaya nggak malu-maluin kalau menjelaskan penyakit ini kepada orang lain."

Kampanye "Bantu Cegah Kanker Serviks" merupakan kegiatan sosialisasi pengetahuan tentang kanker yang menyerang kaum wanita. Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (Human Papllomavirus), yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual.

Faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit itu antara lain melakukan hubungan seks pada usia muda, sering berganti pasangan seksual, sering menderita infeksi di daerah kelamin, melahirkan banyak anak, kebiasaan merokok, dan defisiensi vitamin A,C dan E.

Menurut Yayasan Kanker Indonesia, berdasarkan data di rumah sakit, dari sejumlah penderita kanker di Indonesia, 27 persen adalah penderita kanker serviks. Ironisnya, lebih dari 70 persen pasien datang memeriksakan diri setelah tingkat penyakitnya mencapai stadium lanjut, sehingga sulit diobati dan menyebabkan tingginya angka kematian akibat penyakit tersebut

Tidak ada komentar: