Krisis kepercayaan diri (baca : PeDe) kerap menghantui kita. Penyakit ini datang tanpa gejala sama sekali. Dalam sebuah situasi yang mengharuskan kita tampil prima dengan percaya diri yang mumpuni, tiba-tiba virus penyakit ini malah datang. Persiapan yang sudah dilakukan jauh-jauh hari menjadi mentah seketika. Kita seperti orang bodoh yang tersesat di dunia antah berantah, tidak tahu apa yang mesti dilakukan, parahnya kita malah lupa dengan segala materi yang harusnya menjadi perbincangan yang hangat.
Masalahnya bukan pada orang lain, tapi pada diri sendiri. Terkadang untuk menghadiri sebuah pertemuan, kita cenderung ingin tampil prima, tanpa mempertimbangkan busana yang pas dan bisa membuat kita nyaman. Kita terlalu sibuk memilih busana dan asesoris yang sesuai di mata orang lain, bukan memilih busana dan atribut yang bisa membuat kita comfortable.
Padahal, kita seharusnya memilih busana yang bisa membuat kita nyaman, tidak perlu terlalu fashionable, kalau hal ini malah memberatkan gerak dan sikap kita dalam menghadapi orang banyak. Namun bukan berarti anda bisa berbusana seenaknya, hingga terkesan 'saltum' (salah kostum).
Pertama anda harus mendeskripsikan dulu, busana yang sekiranya nyaman anda kenakan. Jangan lupa cross check dengan peraturan di kantor anda atau di tempat yang akan anda kunjungi, kalau memperbolehkan mengenakan celana panjang, dari bahan apa yang masih ditolerir. Jika jenis celana jeans dilarang, anda bisa menggantinya dengan celana panjang pantalon yang dikombinasi dengan jas berpotongan maskulin.
Kalaupun celana panjang masih dilarang, anda harus berimprovisasi dengan beberapa rok yang nyaman di tubuh anda. Karena ini akan berpengaruh pada sikap anda nantinya.
Bila anda bermasalah jika berhadapan dengan orang-orang baru, anda harus me-maintenance diri anda dulu. Anggap mereka adalah teman yang sudah lama tidak anda jumpai. Lebih bagus jika sebelumnya anda sudah mencari tahu isu bisnis yang tengah bergulir, kalau rekan baru yang akan anda temui adalah para pebisnis. Namun demikian, anda juga perlu menjaga diri agar anda tidak dicap sebagai orang yang sok tahu dan malah menjatuhkan point anda sendiri.
Selain itu, jaga sikap tubuh anda jika sedang berbicara. Jangan pernah mata anda lepas dari lawan bicara, kalau tidak ingin dianggap sebagai sebuah prilaku yang tidak sopan. Tetap jaga senyum anda, mendengarkan dengan penuh minat dan beri komentar sesekali, karena mereka tidak butuh pendengar, mereka membutuhkan teman diskusi atau sharing.
Bila pembicaraan sudah tidak lagi 'berat' bobotnya, berusahalah membuat joke-joke ringan. Ini akan membuat anda semakin nyaman. Selanjutnya, anda tidak 'alergi' dengan teman baru. Jadilah diri anda sendiri, karena ini akan lebih nyaman.
Masalahnya bukan pada orang lain, tapi pada diri sendiri. Terkadang untuk menghadiri sebuah pertemuan, kita cenderung ingin tampil prima, tanpa mempertimbangkan busana yang pas dan bisa membuat kita nyaman. Kita terlalu sibuk memilih busana dan asesoris yang sesuai di mata orang lain, bukan memilih busana dan atribut yang bisa membuat kita comfortable.
Padahal, kita seharusnya memilih busana yang bisa membuat kita nyaman, tidak perlu terlalu fashionable, kalau hal ini malah memberatkan gerak dan sikap kita dalam menghadapi orang banyak. Namun bukan berarti anda bisa berbusana seenaknya, hingga terkesan 'saltum' (salah kostum).
Pertama anda harus mendeskripsikan dulu, busana yang sekiranya nyaman anda kenakan. Jangan lupa cross check dengan peraturan di kantor anda atau di tempat yang akan anda kunjungi, kalau memperbolehkan mengenakan celana panjang, dari bahan apa yang masih ditolerir. Jika jenis celana jeans dilarang, anda bisa menggantinya dengan celana panjang pantalon yang dikombinasi dengan jas berpotongan maskulin.
Kalaupun celana panjang masih dilarang, anda harus berimprovisasi dengan beberapa rok yang nyaman di tubuh anda. Karena ini akan berpengaruh pada sikap anda nantinya.
Bila anda bermasalah jika berhadapan dengan orang-orang baru, anda harus me-maintenance diri anda dulu. Anggap mereka adalah teman yang sudah lama tidak anda jumpai. Lebih bagus jika sebelumnya anda sudah mencari tahu isu bisnis yang tengah bergulir, kalau rekan baru yang akan anda temui adalah para pebisnis. Namun demikian, anda juga perlu menjaga diri agar anda tidak dicap sebagai orang yang sok tahu dan malah menjatuhkan point anda sendiri.
Selain itu, jaga sikap tubuh anda jika sedang berbicara. Jangan pernah mata anda lepas dari lawan bicara, kalau tidak ingin dianggap sebagai sebuah prilaku yang tidak sopan. Tetap jaga senyum anda, mendengarkan dengan penuh minat dan beri komentar sesekali, karena mereka tidak butuh pendengar, mereka membutuhkan teman diskusi atau sharing.
Bila pembicaraan sudah tidak lagi 'berat' bobotnya, berusahalah membuat joke-joke ringan. Ini akan membuat anda semakin nyaman. Selanjutnya, anda tidak 'alergi' dengan teman baru. Jadilah diri anda sendiri, karena ini akan lebih nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar